share your destination!

KAWAH IJEN





 “Api Biru” kata itulah yang kemudian menjadi penyemangat saya untuk mengarahkan perjalanan kali ini ke timur Pulau Jawa. Pukul 09.30 WIB, saya sampai pada pemberhentian akhir di Banyuwangi. Hanya satu hal yang ada dalam pikiran malam itu, mencari info angkutan untuk pergi ke Kawah Ijen esok hari. Semakin malam sumber informasi semakin sulit untuk di cari, ngobrol sana-sini ternyata semua perbincangan mengacu pada satu pihak yaitu “Supir Pribadi”. Memang hal yang agak salah jika kita bertanya arah jalan di terminal, karena secara otomatis mereka akan menawarkan solusi berupa jasa bukan petunjuk. Saking capeknya timbul niatan agak buruk untuk menyebrang ke Pulau Dewata saja, tapi untungnya I can make a new brother from Banyuwangi. Alvi dan Robi, dua sahabat baru asli Banyuwangi ini menjadi tandem untuk menjelajah esok hari, walaupun si Robi baru saja turun dari Kawah Ijen.
Perjalanan kami mulai dengan berbekal motor trail, cukup bisa diandalkan untuk melintasi jalur nantinya. Tapi alam berkata lain, bebatuan besar yang menjadi alas jalan menjatuhkan kami hingga beberapa kali. Naik turun motor karena tidak kuat menanjak merupakan rutinitas yang kami alami selama perjalanan. Kurang lebih dua jam, kami tiba di pos Kawah Ijen dengan hawa dinginnya yang perlahan mulai menusuk tulang. Lalu, saya langsung berinisiatif mendirikan tenda dan menuju ke warung untuk berbuka puasa.
Perapian di warung beserta sepaket minuman hangat yang dikemas dengan canda dan tawa adalah hal yang paling menghangatkan untuk saya saat itu. Ditambah dengan kehadiran beberapa wisatawan dari Prancis yang ingin belajar bahasa Indonesia semakin membuat suasana di perapian warung menjadi sangat akrab.  
 “What is it mom?”, tanya si wisatawan sambil memakan pisang gorengnya.
“This is pred banana, pred banana is bala bala. Bala bala and kuntul goat alias peler kambing”, jawab si ibu.
Saat-saat seperti itu merupakan keindahan yang sesungguhnya, kita dapat bersahabat dan tertawa lepas bersama orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda-beda tanpa beban pikiran.

Perperangan menuju Kawah Ijen akan dimulai pada pukul tiga dini hari. Hal ini dikarenakan, untuk menuju kawah kita harus berjalan kaki melewati rute yang cukup menanjak dan terjal selama 2-3 jam. Tetapi diluar itu semua, segala api kelelahan telah terbayar dan hilang ketika tiba di tujuan. Lalu, biarkanlah alam yang bercerita sendiri tentang keindahannya!











Semua hal itu berawal dari kejenuhan saya terhadap suasana perkotaan dan segala rutinitasnya. Hari itu saya memutuskan berkelana lagi untuk mencari sesuatu yang sebenarnya tak saya cari. Keindahan alam mungkin berada pada urutan kesekian untuk dijadikan alasan pergi, tetapi mendapatkan pengalaman dan berbagai cerita saat menuju kesana merupakan alasan yang sesungguhnya. Karena keindahan tak hanya tentang alam........... Viva La Solo Traveler!

Info:
Rute yang sering digunakan oleh para pengunjung menuju Kawah Ijen:

·                   Banyuwangi

Rute ini lebih sulit dilalui karena kondisi jalan yang buruk. Rute ini dapat ditempuh dari Banyuwangi, lalu menuju Kecamatan Licin. Dari Licin menuju Jambu lalu ke Patulding. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan Tebing Kaldera sejauh dua kilometer menuju Kawah Ijen. Total jarak tempuh melewati rute ini adalah 38 kilometer.

·                   Bondowoso

Rute ini lebih mudah dilalui karena kondisi jalan yang bagus dan relatif mulus. Rute ini dapat ditempuh dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya ke Patulding. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan Tebing Kaldera sejauh dua kilometer menuju Kawah Ijen. Jarak tempuh melewati rute ini adalah 70 kilometer dengan pemandangan pohon kopi dan hutan pinus yang indah.
















Photo & Text by Rahmat Budiman

3 komentar:

  1. Hi Masnya :)

    Gue planning mau ke Kawah Ijen sekalian Baluran bulan Agustus abis lebaran. Boleh tolong share info transportasi menuju ke dua tempat itu gak Mas? :D Soalnya gue bekpekeran berdua temen gue hehe..
    Kindly appreciate for your help. Thanks banget yaa! :)

    Dinna

    BalasHapus
  2. mantab foto-fotonya, pengen ke Ijen tapi belum kesampaian :(

    BalasHapus

 

FIND YOUR DESTINATION

CARI TEMPAT LAINNYA

TRAVEL BLOGGERS

VISIT INDONESIA

BACKPACKER INDONESIA

TRAVELINK

TRAVELINK berawal dari seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menekuni hobi fotografi sejak awal kuliah dan memutuskan untuk membuat satu wadah untuk berbagi tentang apa yang dia lihat dan alami di tiap jalan-jalannya.
Seiring berjalannya waktu, TRAVELINK melebarkan media melalui twitter @jalanteruus untuk keperluan informasi cepat dan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks TRAVELINK bertransformasi menjadi open website, dimana semua traveler bisa menulis dan berbagi cerita seru tentang perjalanannya menemukan sebuah destinasi wisata.
-Rahmat Budiman-

TRAVELINK team :