share your destination!

TERSESAT DAN WOOW


     "Ayoo , jadi ga cave tubing ?" saat kata titu diucapkan, jam dinding menunjukkan angka 3 tepat. Rencana awal, kita akan berangkat dari Jogja jam 12 siang dan menuju ke Kalisuci dengan lama waktu tempuh sekitar 1 jam. Ya mau gimana lagi namanya juga cowok, "jam karet" kayanya sudah jadi bagian yang ga bisa dipisahin.

     Berbekal tidak ada yang tahu sama sekali letak Kalisuci dan berniat menjadikan penduduk lokal penunjuk jalan terbaik. Perjalanan kami mulai !!

       Matic yang di geber kaya motor balap membawa kami ke daerah kalisuci dengan waktu kurang lebih 50 menit. Ketika masuk di perkampungan, saya mencoba menerapkan prinsip "penduduk lokal adalah penunjuk jalan terbaik". Dan benaaaaar ....... !! hasilnya tak sesuai dengan impian.

        Kami terjebak di jalan dengan bebatuan kapur yang digunakan sebagai pelapis jalan dan hanya bisa memacu motor dengan kecepatan 0,0005 kilometer/jam (lebay). 

         Nevermind, the show must go on !!

       Karena melihat plang kecil bertuliskan Goa Jomblang, semua memacu matic dengan pasti dengan harapan akan ber-cave tubing ria. Well, ketika sampai di Goa Jomblang yang kami lihat adalah sebuah goa vertikal dengan kedalaman 80meter dan mulut goa berdiameter 50meter.

        Sebuah replika mini dari Goa Espiritu Esa Ala yang ada di film Sanctum.
 Goa Jomblang, Wonosari

 Pondokan yang disediakan untuk beristirahat

Diameter Goa Jomblang sekitar 50meter

     Untuk menikmati keindahan Goa Jomblang, biasanya dilakukan ekspedisi secara berkelompok untuk menuju kedasar goa, sayang kemaren udah kesorean dan ga ada persiapan fisik serta dana. Beberapa foto eskpedisi Goa Jomblang.




0 komentar:

Posting Komentar

 

FIND YOUR DESTINATION

CARI TEMPAT LAINNYA

TRAVEL BLOGGERS

VISIT INDONESIA

BACKPACKER INDONESIA

TRAVELINK

TRAVELINK berawal dari seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menekuni hobi fotografi sejak awal kuliah dan memutuskan untuk membuat satu wadah untuk berbagi tentang apa yang dia lihat dan alami di tiap jalan-jalannya.
Seiring berjalannya waktu, TRAVELINK melebarkan media melalui twitter @jalanteruus untuk keperluan informasi cepat dan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks TRAVELINK bertransformasi menjadi open website, dimana semua traveler bisa menulis dan berbagi cerita seru tentang perjalanannya menemukan sebuah destinasi wisata.
-Rahmat Budiman-

TRAVELINK team :