share your destination!

GOA TERBAIK SE-ASIA TENGGARA



Well, ketikan mendengar kata "Goa" tak lengkap rasanya jika melewatkan goa yang satu itu. Berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal dengan sebutan "Kota 1001 Goa", Goa Gong menjadi wisata andalan Pacitan.

 Perpaduan stalakmit dan stalaktit di dalam Goa Gong

Goa Gong merupakan satu dari beberapa goa yang tersimpan di perut Kabupaten Pacitan. Goa horizontal dengan panjang sekitar 256 meter ini mempunyai staklaktit & stalakmit yang di gadang-gadang sebagai yang Ter-Indah di Asia Tenggara. 

Pintu masuk Goa Gong

Goa Gong merupakan goa yang sudah di kelola pemerintah sebagain tempat wisata.  Di dalam Goa Gong sudah di atur sedemikan rupa agar pengunjung bisa menikmati goa dengan santai, terdapat tangga beserta pegangan tangga dan di dalam goa juga trdapat kipas angin (biar ga panas kali ye) hha.

Di depan pintu masuk goa, ada beberapa ibu yang menawarkan jasa penyewaan senter, walaupun di dalan sudah ada lampu apa salahnya berbagi rezeki kepada mereka. :)

 Didalam Goa Gong sudah ditata sedemikian rupa dengan lampu dan tangga

 Permaian lampu yang menghiasi Goa Gong 

Di dalam Goa Gong terdapat beberapa lampu sebagai penerangan, meskipun tata lampunya menurut saya akan mengurangi nilai dari sebuah goa itu sendiri, ya nevermind  dari pada yang ga bawa senter ga bisa ngliat.
Ini "BIANG" nya !! pukul dan berbunyi 'gooong'

Seletah berkeliling, di akhir perjalanan kita akan bertemu dengan batu besar yang satu sisinya agak kehitam hitaman. Warna hitam tersebut menurut prediksi saya terbentuk karena menempelnya beberapa 'daki' dari ribuan orang. hahaa LOL.
Sebaiknya datang saat bukan hari libur, agar bisa memukul Gong dengan irama dangdut. \m/

NOTE
Tiket masuknya Rp 4.000/orang.
Penyewaan senter Rp.3.000/senter
Beli lah beberapa oleh-oleh untuk membantu perekonomian warga sekitar


0 komentar:

Posting Komentar

 

FIND YOUR DESTINATION

CARI TEMPAT LAINNYA

TRAVEL BLOGGERS

VISIT INDONESIA

BACKPACKER INDONESIA

TRAVELINK

TRAVELINK berawal dari seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menekuni hobi fotografi sejak awal kuliah dan memutuskan untuk membuat satu wadah untuk berbagi tentang apa yang dia lihat dan alami di tiap jalan-jalannya.
Seiring berjalannya waktu, TRAVELINK melebarkan media melalui twitter @jalanteruus untuk keperluan informasi cepat dan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks TRAVELINK bertransformasi menjadi open website, dimana semua traveler bisa menulis dan berbagi cerita seru tentang perjalanannya menemukan sebuah destinasi wisata.
-Rahmat Budiman-

TRAVELINK team :