share your destination!

AMPERA



Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.

Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.

Tapi sekarang bagian tengah jembatan tidak bisa berfungsi seperti dulu, namun Ampera tetap menawarkan keindahan malam yang romantis. Di sisi ilir jembatan Ampera terdapat bangunan bersejarah Benteng Kuto Besak. Dari sekitaran Benteng Kuto Besak ini merupakan tempat terbaik untung menikmati indahkan Ampera di malam hari. Suasana yang ramai dengan berbagai macam jajanan khas Palembang di sajikan di pelataran Benteng Kuto Besak. Pilihan ekonomis saya untuk menikmati indahnya suasana malam di Ampera ini ialah dengan secangkir kopi dan mie tek tek, semacam mie rebus. Tapi jika kita memiliki kocek lebih, River Side restaurant merupakan pilihan yang paling tepat. Sebuah restaurant terapung yang berlatarkan Jembatan Ampera yang akan mengubah suasana malam menjadi semakin romantis dan indah.



0 komentar:

Posting Komentar

 

FIND YOUR DESTINATION

CARI TEMPAT LAINNYA

TRAVEL BLOGGERS

VISIT INDONESIA

BACKPACKER INDONESIA

TRAVELINK

TRAVELINK berawal dari seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menekuni hobi fotografi sejak awal kuliah dan memutuskan untuk membuat satu wadah untuk berbagi tentang apa yang dia lihat dan alami di tiap jalan-jalannya.
Seiring berjalannya waktu, TRAVELINK melebarkan media melalui twitter @jalanteruus untuk keperluan informasi cepat dan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks TRAVELINK bertransformasi menjadi open website, dimana semua traveler bisa menulis dan berbagi cerita seru tentang perjalanannya menemukan sebuah destinasi wisata.
-Rahmat Budiman-

TRAVELINK team :