share your destination!

TAMAN NASIONAL BALURAN



Africa Van Java, terdengar menarik ketika sore itu seorang sahabat bertanya tentang suatu tempat di Jawa yang menyerupai Afrika. Langsung saja, saya membuka laptop dan mengetik keyword "Africa Van Java" di tab Google.
Kata Taman Nasional Baluran langsung muncul memenuhi halaman Google, beberapa gambar hamparan luas padang savana luas dengan rerumputan kering dengan latar gunung memenuhi tab gambar Google. Melihat beberapa foto yang indah membuat saya menggebuh-gebuh dan menyusun strategi untuk menuju ke Afrika ini. hhe.

"cover Kawah Ijen ya minggu depan ?" 

Gotchaaaa !!! beberapa hari kemudian sms itu yang saya terima dan pas sekali !!

Letak Kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran tidak terlalu jauh, destinasi awal yang saya tuju ialah Banyuwangi, karena menurut beberapa info dari Banyuwangi hanya memakan waktu 30 menit untuk menuju Taman Nasional Baluran dan 1-2 jam untuk menuju Kawah Ijen.

Viva La SoloTraveling (again) ,
Perjalanan saya mulai dari Jogjakarta dengan menggunakan kereta ekonomi Sri Tanjung pukul 07.30 s/d 21.30 tiba di Stasiun Ketapang, Banyuwangi . 

Tiba di Stasiun malam hari membuat semua pekerjaan mati total, menanyakan angkutan umum menuju Baluran menjadi sia-sia karena tidak ada angkutan umum yang langsung masuk ke dalam Taman Nasional dan alternatif lain adalah menyewa kendaraan bermotor dan tidak mungkin dilakukan malam itu juga.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, inilah indahnya SoloTraveling karena anda akan menemukan saudara baru di tempat baru. Alvi, remaja asli Banyuwangi menjadi partner saya mengeksplorasi Afrika van Java ini.
Thanks dude !!

Pagi itu saya mulai perjalanan menuju 'Afrika' , perjalanan 30 menit menuju pintu gerbang Taman Nasional, kemudian membayar tiket masuk dan jelas saja, baru 10 menit masuk di Taman Nasional Baluran, saya di sambut oleh hutan hijau dengan banyak kupu-kupa yang terbang mengiringi perjalanan menuju Padang Savan seperti yang saya lihat di googel.

Dan 25 menit berjalan . . . akhirnya . . . . . .

Saya tiba di AFRIKAAAA  . . . . . 



View dari Menara Pandang Bekol, kita bisa melihat 70% dari Taman Nasional Baluran dari sini.





Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

Batangan
Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah. Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.
Bekol dan Semiang
Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada: wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.
Bama, Balanan, Bilik
Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
Manting, Air Kacip
Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul.
Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo
Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.
Curah Tangis. 
Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.
Candi Bang, Labuan Merak, Kramat
Wisata budaya.

Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Agustus setiap tahunnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

FIND YOUR DESTINATION

CARI TEMPAT LAINNYA

TRAVEL BLOGGERS

VISIT INDONESIA

BACKPACKER INDONESIA

TRAVELINK

TRAVELINK berawal dari seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang menekuni hobi fotografi sejak awal kuliah dan memutuskan untuk membuat satu wadah untuk berbagi tentang apa yang dia lihat dan alami di tiap jalan-jalannya.
Seiring berjalannya waktu, TRAVELINK melebarkan media melalui twitter @jalanteruus untuk keperluan informasi cepat dan untuk mendapatkan informasi yang lebih kompleks TRAVELINK bertransformasi menjadi open website, dimana semua traveler bisa menulis dan berbagi cerita seru tentang perjalanannya menemukan sebuah destinasi wisata.
-Rahmat Budiman-

TRAVELINK team :